Kasus ini terjadi ketika John melempar 3 kali sebuah koin yang setimbang, yang memiliki sisi gambar dan angka..
Dia melempar pertama kali. Ternyata, yang muncul adalah bagian gambar.
Koin pun dilemparkan kedua kali, dan hasilnya adalah gambar lagi.
John berpikir masak-masak. Dia berpikir bahwa sudah 2 gambar yang muncul pada 2 pelemparan sebelumnya. Dengan demikian, akan sulit untuk mendapatkan sisi gambar untuk ketiga kalinya.. Oleh karena itu, dia berpikir bahwa peluang untuk mendapatkan sisi angka pada pelemparan ketiga akan lebih besar daripada peluang untuk mendapatkan sisi gambar.
Pertanyaannya: Setujukah kamu dengan pendapat John?
Dia melempar pertama kali. Ternyata, yang muncul adalah bagian gambar.
Koin pun dilemparkan kedua kali, dan hasilnya adalah gambar lagi.
John berpikir masak-masak. Dia berpikir bahwa sudah 2 gambar yang muncul pada 2 pelemparan sebelumnya. Dengan demikian, akan sulit untuk mendapatkan sisi gambar untuk ketiga kalinya.. Oleh karena itu, dia berpikir bahwa peluang untuk mendapatkan sisi angka pada pelemparan ketiga akan lebih besar daripada peluang untuk mendapatkan sisi gambar.
Pertanyaannya: Setujukah kamu dengan pendapat John?
Tentu tidak.
ReplyDeleteAbsolutely not :D
ReplyDeletecan you explain to John why he was wrong?
ReplyDelete(Wew.. Soalnya kegampangan kali ya.. Berikut yang susah kayak angka yang berbeda sendiri pada gak ada yag mo jawab.. ~~z..)
hm..saya mencoba menjelaskan berdasarkan ilmu matematika yang saya pelajari di SMA,khusus nya tentang Peluang.
ReplyDeletepenjelasannya,karena dalam setiap kali pelemparan koin,peluang munculnya angka dan gambar selalu 50%-50%
jadi tidak perduli sudah berapa kali angka atau gambar yang muncul peluang keduanya akan muncul pada pelemparan berikutnya tetap sama
http://cintaadalahmatematika.blogspot.com
ReplyDeleteSaya setuju dengan in_drag88. Peluang angka atau gambar masing-masing 50%, jadi pada lemparan ke berapapun peluangnya tetap sama.
Terkecuali ada pengaruh yang lain seperti
pada pelemparan ketiga uangnya hilang karena lemparannya terlalu keras. ha....ha...ha...
Blogmu aku tautin ya.
saya tidak setuju, karena apa yang dilakukan Jhon tidak logika. yang dia lakukan adalah mengundi, yang artinya mengundi adalah ilmu tidak pasti.
ReplyDeletekarena ketidak pastian ilmu tersebut, maka saya bisa bilang lemparan ketiga akan keluar gambar lagi.
kenapa keluar gambar? karena dunia ini ada penguasanya, semua tergantung keputusan dariNya. itulah ilmu tidak pasti.
kalo memang Jhon ingin menganalisa sesuatu hal dengan logika, banyak aspek yang harus diperhatikan oleh Jhon, misalnya kondisi lingkungan disaat pelemparan?, faktor kecepatan udara?, berapa meter atau centi meter tinggi lemparan?, berapa besar kekuatan lemparan?, titik awal lemparan dan juga titik akhir lemparan?, landasan lemparan menggunakan apa? semua hal2 yang dimisalkan diatas harusnya ada perhitungan yang jelas. he.he. itu aja dulu deh...
nih ada soal yang gampang kenapa 1+1=2 atau 1X1=1 atau 1:1=1 dan lain2 seterusnya yang ada dirumus matematika? hayo kenapa?
kuma maneh we lah....
ReplyDeletelieur....
wallahuallam....
pak saya pengin tahu nich tentang trapesim ABCD jika diketahui garis AB sejajar CD. Titik Tengah Diagonal AD adalah F dan titik tengah diagonal CB adalah G. Bagaimana cara menentukan panjang FG jika hanya diketahui panjang garis AB dan BC saja (dengan cara yang mudah dan cepat)..
ReplyDeleteterimakasih banyak.
Niya
Pasix TIDAK
ReplyDeletePermisi mau coba menjawab soal di atas. Coba kita lihat lagi soal di atas, di soal itu tertulis John melempar sebanyak 3 kali koin yang SETIMBANG alias fair. Istilah setimbang dalam teori peluang berarti setiap kejadian yang mungkin (dalam hal ini peristiwa munculnya gambar atau angka) mempunyai peluang yang sama besar alias fifty-fifty atau 50-50. Jadi pernyataan pada soal tersebut keliru.
ReplyDelete