(Pelajari dahulu Fermat's Little Theorem dan Euler Phi Function.)
Fermat's Little Theorem (FLT) bekerja dengan baik jika bilangannya adalah prima. Namun, hal ini kurang memuaskan para matematikawan karena kurang praktis. Bagaimana dengan bilangan komposit?
Tahun 1736, Leonhard Euler berhasil membuktikan FLT. Kemudian, 24 tahun kemudian, FLT digeneralisasi oleh Euler. Selanjutnya generalisasi ini disebut dengan teorema Euler.
Tahun 1736, Leonhard Euler berhasil membuktikan FLT. Kemudian, 24 tahun kemudian, FLT digeneralisasi oleh Euler. Selanjutnya generalisasi ini disebut dengan teorema Euler.
Teorema Euler
Untuk
positif integer dan
adalah integer dimana
, maka:




Perhatikan bahwa apabila



Di post ini, kita akan mempelajari bukti teorema ini, sekaligus mengenal kegunaan dari teorema Euler ini terutama dalam menyelesaikan soal kongruensi modulo dengan cepat. :)
=======================================================================

Konsep yang melandasi bukti teorema euler adalah sistem residu yang tereduksi. Perhatikan penjelasan pada kotak di bawah.
Sistem Residu yang tereduksi (reduced residue system) modulo
adalah kumpulan
bilangan integer yang totatif (koprima) dengan
dan tidak ada 2 integer yang mempunyai kelas sisa yang sama.
Contoh 1:
1, 2, 4, 5, 7, 8 adalah sistem residu tereduksi modulo 9.
Perhatikan bahwa
. Jadi, jumlah bilangannya harus 6.
.
Perhatikan juga bahwa bilangan-bilangan itu harus koprima dengan 9, dan mempunyai kelas sisa yang berbeda satu sama lain.
Contoh 2:
-5, 7, 14, 19, 29, 35 adalah sistem residu tereduksi modulo 9.
Perhatikan bahwa semua bilangannya koprima dengan 9.
Tiap bilangan juga memiliki kelas sisa yang berbeda:
-5
4 (mod 9)____7
7 (mod 9)_____14
5 (mod 9)
19
1 (mod 9)____29
2 (mod 9)____35
8 (mod 9)
Contoh 3:
1, 5, 7, 11, 13 BUKAN sistem residu tereduksi modulo 12, karena jumlah bilangannya ada 5, padahal
Contoh 4:
-7, 11, 13, 17 BUKAN sistem residu tereduksi modulo 12, karena
-7 dan 17 memiliki kelas sisa yang sama.
-7
5 (mod 12). ____17
5 (mod 12)_
Contoh 5:
-7, 11, 13, 51 BUKAN sistem residu tereduksi modulo 12, karena 51 dan 12 bukan koprima.
adalah sistem residu yang tereduksi modulo
,
dan
adalah integer positif dimana
, maka:
juga merupakan sistem residu yang tereduksi modulo
.
BUKTI:
(i) Bukti bahwa tiap elemen
koprima dengan
.
__Karena
dan
, maka
.
(ii) Bukti bahwa tiap dua elemen memiliki kelas sisa yang berbeda.
__Asumsikan bahwa ada dua elemen, misalkan
dan
yang kongruen modulo
.


__Namun, kita tahu bahwa
dan
inkongruen (karena keduanya berasal dari sistem
__residu tereduksi). Oleh karenanya, kontradiksi dengan asumsi awal.
__Jadi,
dan
yang inkongruen modulo
.
Dari poin (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa
juga merupakan sistem residu yang tereduksi modulo
. ■
Contoh 6:
1, 3, 5, 7 merupakan sistem residu tereduksi modulo 8.
Karena gcd( 3, 8 ) = 1, maka:
3, 9, 15, 21 juga merupakan sistem residu tereduksi modulo 8.



Contoh 1:
1, 2, 4, 5, 7, 8 adalah sistem residu tereduksi modulo 9.
Perhatikan bahwa


Perhatikan juga bahwa bilangan-bilangan itu harus koprima dengan 9, dan mempunyai kelas sisa yang berbeda satu sama lain.
Contoh 2:
-5, 7, 14, 19, 29, 35 adalah sistem residu tereduksi modulo 9.
Perhatikan bahwa semua bilangannya koprima dengan 9.
Tiap bilangan juga memiliki kelas sisa yang berbeda:
-5



19



Contoh 3:
1, 5, 7, 11, 13 BUKAN sistem residu tereduksi modulo 12, karena jumlah bilangannya ada 5, padahal

Contoh 4:
-7, 11, 13, 17 BUKAN sistem residu tereduksi modulo 12, karena
-7 dan 17 memiliki kelas sisa yang sama.
-7


Contoh 5:
-7, 11, 13, 51 BUKAN sistem residu tereduksi modulo 12, karena 51 dan 12 bukan koprima.
Teorema
Jika 

dan




BUKTI:
(i) Bukti bahwa tiap elemen


__Karena



(ii) Bukti bahwa tiap dua elemen memiliki kelas sisa yang berbeda.
__Asumsikan bahwa ada dua elemen, misalkan




__Karena
, maka:




__residu tereduksi). Oleh karenanya, kontradiksi dengan asumsi awal.
__Jadi,



Dari poin (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa


Contoh 6:
1, 3, 5, 7 merupakan sistem residu tereduksi modulo 8.
Karena gcd( 3, 8 ) = 1, maka:
3, 9, 15, 21 juga merupakan sistem residu tereduksi modulo 8.
BUKTI TEOREMA EULER:
Didasarkan pada teorema sebelumnya pada kotak di atas.
Karena




Dengan mengalikan elemen-elemen tersebut, kita dapatkan:


Karena
, maka


TERBUKTI. ■
ILUSTRASI BUKTI:
Dari contoh 6, kita tahu bahwa
1, 3, 5, 7 merupakan sistem residu tereduksi modulo 8.
3.1, 3.3 , 3.5 , 3.7 juga merupakan sistem residu tereduksi modulo 8.
Dengan demikian:
(3.1) (3.3) (3.5) (3.7)
3. 1. 7. 5 (mod 8)

(3.1) (3.3) (3.5) (3.7)
1 . 3 . 5 . 7 (mod 8)
34 (1. 3. 5. 7)
1 . 3 . 5 . 7 (mod 8)

=======================================================================
34 (1. 3. 5. 7)



Contoh 1:
Tentukan digit terakhir dari
.
Jawab:
Mencari digit terakhir sama seperti mencari sisanya juga dibagi 10.
Sesuai dengan teorema euler, maka:

Jadi, kita kelompokkan berdasarkan 4.

Digit terakhirnya adalah 1.
Tentukan digit terakhir dari

Jawab:
Mencari digit terakhir sama seperti mencari sisanya juga dibagi 10.
Sesuai dengan teorema euler, maka:


Contoh 2:
Berapakah sisa pembagian jika


Jawab:
Sesuai teorema Euler,





___________

Contoh 3:
Tentukan solusi kongruensi dari
.
Jawab:


Dengan demikian,



Tentukan solusi kongruensi dari

Jawab:
Teorema euler berguna untuk mencari invers modulo:

Berarti,
adalah invers dari
modulo
.






Dengan demikian,



Contoh 4:
Jika


Perhatikan bahwa

Teorema Euler menyatakan bahwa:









Karena 8, 9, 5, 7, dan 13 semuanya koprima, maka

Terbukti. ■
Contoh 5:
Jika
dan
koprima, buktikan bahwa:

Jawab:
Menurut teorema Euler:
(i)
, maka 
(ii)
, maka 
Sesuai dengan sifat keterbagian,






Jika



Menurut teorema Euler:
(i)


(ii)


Sesuai dengan sifat keterbagian,






Terbukti. ■
=======================================================================

Di post ini, hanya diberikan perhitungan-perhitungan dasar yang melibatkan teorema euler. Dalam prakteknya pun, perhitungan yang melibatkan teorema euler juga merupakan perhitungan dasar seperti di atas. Teorema Euler berguna dalam banyak hal. Salah satunya untuk mempercepat proses enkripsi dan dekripsi dalam kriptografi, sehingga lebih efektif dan efisien . (belum dibahas sekarang).
Dengan teorema Euler, kita juga dapat membuktikan formula eksplisit dari Chinese Remainder Theorem, yang memungkinkan CRT diselesaikan dengan program komputer. Namun, hal itu masih belum dibahas sekarang.
Tunggu kelanjutan post-post berikutnya ya :)
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Euler%27s_theorem
http://www.cut-the-knot.org/blue/Euler.shtml
Buku Elementary Number Theory oleh Kenneth H Rosen.
http://en.wikipedia.org/wiki/Euler%27s_theorem
http://www.cut-the-knot.org/blue/Euler.shtml
Buku Elementary Number Theory oleh Kenneth H Rosen.
good job!!!
ReplyDeletemohon penjelasannya Teorema Euler dalam enkripsi.. thx..
ReplyDeletemohon penjelasan kenapa dalam mencari digit terakhir harus menggunakan modulo 10? kemudian bagaimana cara mencari 2 digit terakhir, 3 digit terakhir, dan seterusnya? Terima kasih
ReplyDeleteST.rahmah kalau gk salah, mencari 2 digit terakhir mod 100 kalau 3 digit terakhir mod 1000
ReplyDeleteST.rahmah kalau gk salah, mencari 2 digit terakhir mod 100 kalau 3 digit terakhir mod 1000
ReplyDeleteHow to deposit at live casinos - DrmCD
ReplyDeleteLive Casinos — 양산 출장마사지 Live Casino is a live casino where you 울산광역 출장마사지 can play real 강원도 출장샵 money games online 서울특별 출장안마 and get 여수 출장마사지 free coins for gambling. It is also home to a