Sekarang kita akan mengenal dasar-dasar Summations dan Products. Jika sudah paham, tentunya kalian bisa menjawab soal-soal di bawah:
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Preface
Definisi Notasi Summations (Sigma) dan Products
Summations dan Products adalah simbol yang biasa digunakan untuk mempermudah penulisan terhadap suku-suku yang dijumlahkan atau dikalikan.
Jika suku-sukunya ditambah, maka gunakan simbol "Summations" atau
atau "sigma".
Jika suku-sukunya dikalikan, maka gunakan simbol "Products" atau
.
Masih bingung? Lihat lagi penjelasan di bawah.
Sering kita jumpai penjumlahan dengan suku-suku yang sangat banyak seperti ini:
Dalam beberapa kejadian, mungkin penulisan tersebut maksudnya sudah jelas, namun sangat panjang untuk dituliskan. Untuk itulah digunakan simbol

untuk membuatnya menjadi lebih efisien, menjadi seperti berikut:
Nah, penulisan dengan notasi sigma/ sum di atas lebih singkat bukan.?
Note: variabel k disebut "dummy variable" karena variabel k bisa diubah-ubah menjadi j atau simbol lainnya. Simbol ini hanya berfungsi untuk iterasi (pengulangan) saja.
Perhatikan di bawah untuk melihat contoh-contoh notasi sum/sigma dan penguraiannya.
Sudah jelas belom.?? Jadi, intinya notasi summation dipergunakan untuk mempersingkat penjumlahan suatu barisan yang panjang. ^^
Lalu, apa bedanya dengan products.?Nah, kalau products (atau biasa disimbolkan dengan

) biasanya digunakan untuk suku-suku yang dikalikan. Tentunya, jika kalian tahu summations, tak akan sulit mengenal products.. Lihat contoh di bawah.
Nah, sekarang tentunya kalian sudah tahu dong bedanya sums dengan products? ^^
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bagian 2
Sifat-sifat Dasar Summations
Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan:
Bagaimana cara mendapatkan hasil dari
?Perhatikan bahwa

merupakan deret aritmatika dengan suku awalnya 1 dan beda antar sukunya juga 1. Jadi, kita dapat dengan langsung mendapatkan hasil dari notasi tersebut, yaitu:
Namun, rumus ini juga dapat diperoleh dengan teknik analog (lihat bagian 3).. ^^
Contoh soal:1. | Hitung . Jawab: = + = + 5. = + =  |
2. | Hitung  Jawab: Sekarang nilai variabel k dimulai dari 10. Jika kita ingin membuat nilai k menjadi 1, maka nilai batas atas dan bawah kita kurangi dengan 9, namun nilai k di dalam kurung akan berubah menjadi (k+9). Proses ini namanya shifting (menggeser). Jika kita uraikan satu per satu sukunya, maka tidak akan terjadi perubahan pada setiap sukunya.
= = =  = = 
|
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bagian 3
Teknik Analog
Teknik ini sangat berguna dalam mengerjakan soal seperti berikut:
atau 
,
,
,
, dan seterusnya.
Semua rumus di atas dapat dicari menggunakan teknik analog. Lalu, bagaimanakah cara kerja teknik analog itu? Kita akan melihat semua penurunannya di bawah.
dapat dicari dengan menguraikan
. Berikut penurunan rumus
.

=
2. 
+
n
=

Jika ada yang kesulitan memahami langkah-langkah di atas, silakan contact saya.. ^^
Lanjut. Kita akan membuktikan rumus
dengan menguraikan
.

=


=
3.


=
6.


=
6.


=

Dengan langkah yang sama, terbuktilah rumus
.
Sekarang kita akan membuktikan
dengan menguraikan
.

=



=
4.

+
6.

+
4.

+


=
4.

+
6.

+
4.

+

4.

=


=

Untuk membuktikan rumus pangkat 4, 5 dan seterusnya, kita dapat menggunakan teknik analog ini.
Contoh Soal:1. | Jika A = dan B = , mana yang lebih besar antara A dan B? Jawab: A = = = 338350. B = = = 44100. Jadi, lebih besar A daripada B.
|
2. | = Jawab:
=  __________________________=  __________________________= +  __________________________= +  __________________________= 333300.
|
3. | A = . Hitung nilai A. Jawab: A = 2.( ) _ = 2. ( ) _ = 2.  _ = 2.  _ = 4057270425.
|
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bagian 4
Sifat-Sifat Dasar Product
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, notasi
berfungsi untuk mengalikan suku-suku.
Bagian 3 di atas hanya berfungsi untuk memperjelas saja. Sifat itu juga bukan untuk dihapal, tapi untuk dipahami (toh saya pun tidak hapal) :P..
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bagian 5
Berpikir Kreatif Dalam menyelesaikan Masalah Deret
Mungkin ini adalah bagian yang ditunggu-tunggu oleh pembaca, yaitu mengenai pemecahan masalah secara kreatif. Kebanyakan deret diselesaikan dengan cara membuat suatu deret menjadi bentuk yang lebih umum atau mengusahakan agar suku-sukunya bisa saling meniadakan. Langsung ke masalah...! ^^
Soal-Soal:1. | Hitunglah  Jawab: Tidak perlu berpikir lama untuk mengerjakan soal seperti ini. Kerjakan terlebih dahulu apa yang bisa kamu kerjakan.
= 
|
2. | = Jawab: Kelihatannya sih susah. Tapi, intinya sama dengan nomor 1. Kerjakan apa yang bisa kamu kerjakan! ^^. Jadi, soal di atas, bisa disederhanakan menjadi: =  = (2+1).gif) _____ =  = 
|
3. | Hitunglah hasil dari  Jawab: Untuk kasus deret pecahan yang membentuk deret geometri, kita bisa mengakalinya dengan mengalikannya atau membaginya dengan rasio. Pertama, anggap A =  Rasionya adalah . Bagi A dengan . Maka, 2A =  Lalu, kurangkan 2A dengan A, maka: 2A A =  ____A = 1 + 1 +  ____A = 2 + 2.  ____A = 2 + 2.  ____A = 2 + 2.  ____A = 3. Hasil yang sama akan didapat jika mengalikan A dengan .
|
4. | Hitunglah hasil dari  Jawab: Kita dapat menguraikan suku-sukunya.
dapat diuraikan menjadi . Lalu, dapat diuraikan menjadi , dst. Maka, persamaan menjadi:
 =  = 
|
5. | Hitung:  Jawab: Mungkin soal ini mulanya membuat bingung. sekali lagi, kerjakan apa yang bisa kamu kerjakan. Misalnya 1+2 = 3 atau 1+2+3 = 6.. Maka, persamaan menjadi:
 Keluarkan 2. =  Persamaan di atas identik dengan persamaan pada soal nomor 4. Setelah diselesaikan dengan cara nomor 4, maka ditemukan hasilnya menjadi: =  = 
|
6. | = Jawab: Soal ini identik dengan soal nomor 3. Bedanya, dikerjakan secara bertingkat. Anggap: A =  Maka, A =  Kurangkan A dengan A: A A =  Nah, bagian RHS (Right Hand Side atau ruas kanan) ternyata hasilnya sudah didapat sewaktu kita mengerjakan soal nomor 3. (Lihat nomor 3)
A = 3 A = 6.
|
7. |  = Jawab: Mungkin ini adalah soal yang dapat dibilang paling rumit dari semua soal yang ada di sini. Pertama, untuk mempersingkat persamaan tersebut, gunakan notasi sigma. n=2009.
=  __________________=  __________________=  __________________=  __________________=  __________________=  __________________=  __________________=  __________________= +  Perhatikan bahwa hasil dari sebenarnya sudah didapat di nomor 4 __________________= n +  __________________=  Karena nilai n = 2009, maka tinggal disubstitusi, maka jawabannya diperoleh.
= 
|
8. | = Jawab: Ini adalah soal yang tricky. Coba diubah dulu dalam notasi sigma. n=99.
=  ____________=  ____________=  ____________=  ____________=  ____________=  _____________________ ) ____________= 
= 
|
9. | = Jawab: Kalikan setiap suku dengan sekawannya..
= x = = 
= x = = 
= x = =  Maka persamaan pada soal menjadi:
+ + + ... +  Lihat suku-suku yang bisa dicoret. Jadi, = = 99.
|
10. | = Jawab: Ini juga merupakan soal yang tricky. Akan sulit jika kita belum mengenal polanya. Mengingat bahwa  , maka setiap suku dalam soal bisa diubah.


 Maka, persamaan yang suku-sukunya sudah diubah adalah:
 Lihat suku-suku yang saling meniadakan.. Maka, jawaban dari soal di atas adalah: 2010! -1
|
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Akhirnya sudah 5 hari saya begadang membuat posting ini.. Banyak dari langkah-langkah di atas yang di-reduce karena saya malas membuat gambar latex.. (setiap gambar butuh perjuangan.. >_<).. Masih banyak soal-soal deret yang lainnya (yang tentunya lebih sulit..). Semoga materi di atas dapat membantu memberi gambaran mengenai summations dan products. Yang penting kita mau belajar. ^^.. Jika ada posting yang salah, mohon diberi tahu. Saya buatnya buru-buru.
Sumber: Elementary Number Theory (Kenneth H Rosen), Olimpiade Matematika SMA (Suwah Semibiring), Olimpiade Matematika ALJABAR DAN BILANGAN (Bambang Susianto).